Curhat Slank Tentang Narkoba dan Masa Lalu di Film Terbaru
Slank memang sebuah band yang tidak pernah ada matinya,
llirik lagunya Slank memang selalu mengarah atau menginspirasikan para fans nya
ke arah yang positif.
Abdee Negara sang Gitaris Slank bercerita tentang kehidupan Slank di era 90-an, usai melakukan press screening film SLANK GA ADA MATINYA, Ia mengaku saat ini banyak
musisi-musisi Indonesia yang terjerat dalam lingkaran narkoba.
Begitu juga di Potlot, markas besar Slank yang mayoritas
penghuninya tergolong junkies. Namun semua itu hilang setelah para punggawa
Slank memutuskan untuk meninggalkan narkoba pada tahun 2000.
"Tahun itu yang nongkrong di Potlot kebanyakan slankers
yang junkies. Mereka pikir akan bahaya kalau semuanya jadi junkies. Tahun 2000
berhenti dan sampai sekarang kalau datang ke situ sudah nggak ada lagi yang
pakai, sudah bersih," papar Abdee di Kawasan Epicentrum Kuningan, Jakarta
Selatan.
Meski menjadi junkies, tak sekalipun Bimbim, Kaka dan Ivan
mempengaruhi Abdee agar mencoba barang haram itu. Padahal ia melihat saat itu ketiga rekannya sudah sampai di
tahap lelah menjadi budak narkoba.
"Ada beberapa tipe junkies. Kalau masih demen-demennya
pakai, dia suka ngajak. Saya masuk ke Slank nggak ada satupun ngajak, yang saya
lihat mereka sudah capek jadi junkies," jelasnya.
"Mereka pakai agar bisa normal lagi. Kayak penyakit,
bukan untuk jadi high tapi agar bisa kerja. Pakai narkoba agar normal,"
sambungnya.
Namun berkat dukungan dan solidaritas orang-orang terdekat
menjadi senjata utama Personel Slank lepas dari narkoba. Slank kembali
mengumpulkan serpihan asa sebagai band yang besar. Sampai 30 tahun ini, Slank
membuktikan menjadi band yang Nggak Ada Matinya.
"Karena cita-cita band sangat besar. Kita menjadi
seperti saudara, akhirnya semua bersatu. Kesadaran mereka bahwa Slank punya
cita-cita yang luhur dengan adanya dukungan keluarga," pungkasnya.
0 Response to "Curhat Slank Tentang Narkoba dan Masa Lalu di Film Terbaru"
Post a Comment